Rabu, 17 Agustus 2011

ENGKIK-ENGKIK ENGKIR


 Pernah mendengar burung engkik-engkik engkir? Atau  paling tidak mendengar suaranya yang rada-rada sedih memelas di kejauhan yang berbunyi”engkikkk… engkkiiikkk …engkiiiirrrrr….”suaranya mengundang rasa iba,kerena ia berbunyi kadangkala disiang hari,pagi hari bahkan pada malam hari.Rupa dari burung ini mirip seperti burung crucuk dengan ukuran yang juga sangat mirip.Biasa burung ini muncul ketika musim hujan akan berakhir yakni pada sasih kedasa atau sekitar bulan Maret – April.Burung ini muncul setiap setahun sekali,kemudian banyak mitos yang menyertai kehadiran burung ini.Konon burung ini akan melahirkan anaknya,namun sehabis melahirkan,maka dadanya akan pecah dan ia segera akan mati.Nah kedatangan kematiannya tersebutlah yang diratapi oleh burung tersebut dengan mengalunkan suara yang sedih.Diyakini pula burung ini adalah burung yang sedang meratapi nasibnya dengan megalunkan suara sedih engkik-engkik engkir.Katanya burung ini merasa sedih karena segera akan meninggalkan anaknya yang baru lahiruntuk ditinggal mati,tak ada yang mengasuh.Karena itulah ia menangis sedih pagi,siang dan malam.
       Kemudian ada mitos yang menyatakan bahwa burung ini adalah jelmaan dari atma-atma kesasar atau roh-roh gentayangan yang sedang mendapatkan hukuman.Atau roh-roh yang yang tak mengetahui dimana ia berada,karena ia diliputi oleh kebingungan dan ketakutan,sehingga dengan demikian ia merasa ketakutan dan mengumandangkan suara yang sedih di atas pohon.Terlepas dari mitos yang berkembang secara turun temurun di  masyarakat ,apa sebenarnya burung engkik-engkik engkir tersebut ?.Sejatinya burung tersebut adalah burung biasa dengan suara yang memeng mengalun sedih,terdengar sampai pada jarak yang cukup jauh.Memang begitulah kicauannya.Mengenai postur tubuhnya sangat  sangat mirip dengan burung crucuk,warnanya abu-abu,sedangkan di bagian kepala sedikit agak kelabu kebiruan.Kehadirannya pada bulan Maret – April.Karena memang burung ini adalah burung yang mengikuti arus hujan,sehingga ia harus bermigrasi dari satu tempat ketempat lainnya.Kebetulan bahwa hujan di Bali berlangsung pada bulan Nopember sampai  April maka burung ini muncul pada bulan Maret – April atau mungkin mendahului yakni pada bulan Februari,tergantung dari siklus hujan.Burung ini pada musim Maret – April itu adalah masanya untuk berkembang biak atau kawin dengan melantunkn suara yang merdu untuk menarik pasangan lawan jenisnya.Kedian ketika perkawinan berlangsung,burung ini tak punya keterampilan membuat sarang,sehingga untuk urusan bersarang ia harus menjadi parasit.Maksudnya adalah ia akan mencari sarang burung crucuk atau burung kepicitan atau burung cinglar yang sedang bertelur.Ketika pemilik sarang tak ada,maka burung engkik-engkik engkir tersebut bertelur disarang burung tersebut.Agar tidak kentara perbuatannya,maka ia menjatuhkan telur burung pemilik sarang,sehingga ketika datang burung pemilik sarang (burung crucuk atau cinglar)untuk mengeraminya,maka burung crucuk mengira bahwa ia mengerami telurnya sendiri.Padahal telur yang di eraminya adalah telur burung engkik-engkik engkir.Itulah sebabnya kalau di perhatikan disekitar burung engkik-engki engkir berbunyi,maka disekitarnya pasti ada burung crucuk atau burung cinglar.Mungkin disekitar tersebut sedang ada burung crucuk yang sedang bertelur.
       Setelah menetes,maka burung crucuk secara tak sengaja akan mengasuh anak dari burung engkik-engkik engkir. Ketika itu induk burung engkik-engki engkir tersebut telah meninggalkan daerah tersebut untuk bermigrasi kedaerah lainnya.Si burung burung pengasuh ini akan setia mengasuh dan membesarkan anak yang bukan anak kandungnya sendiri.Karena burung ini juga mirip dengan dirinya,demikian pula dengan telurnya ukurannya sangat mirip,sehingga tidak mengundang kecurigaan burung crucuk.Itulah kehidupan biologis dari burung engkik-engkik engkir yang curang.Ia mengorbankan anak orang lain demi kelangsungan hidup anaknya sendiri.Ia sendiri adalah bukan seekor burung yang trampil karena tak bisa membuat sarang .Burung ini juga burung malas,karena menyerahkan pengasuhan  anak pada burung lain.Ia adalah type burung yang sangat tega meninggalkan anaknya mengembara ke tempat-tempat yang ia ingini.Nah terkait dengan misteri  burung Engkik-engkik engkir yang ditandai dengan suara yang mengalun lantang,biasnya ia berbunyi diatas pucuk pohon yang tinggi.Dengan frekwensi serta suara yang sangat tinggi kuat dan ditempat yang tinggi,maka suaranya terdengar sampai kejarak yang jauh.Inilah pada jaman dahulu dipakai sebagai tanda Sasih Kedasa(Bulan kesepuluh dalam penanggalan Bali).Terkait dengan tanda dari burung ini,konon kabarnya Ida Cokorda Pemecutan dari Puri Pemecutan sangat meyakini kehadiran burung ini sebagai pertanda Sasih Kedasa.Konon sebelum Ida Cokorda Pemecutan mendengar burung tersebut berbunyi lantang,maka tidak akan diadakan upacara odalan atau Ngedasa di Pura Tambangan Badung.
       Demikian kabarnya mengenai misteri dari burung Engkik-engkik Engkir yang banyak diceritakan di Bali.                               

0 komentar:

Posting Komentar