Setelah ekspedisi militer ke tanah sumatera berhasil dengan baik maka pada tahun1343M dilaksakan ekspedisi ke Bali yang dipimpin oleh panglima perang Sang Arya Damar dan Gajah Mada bersama para arya lainya,karena pertahanan raja Bali dinilai cukup tangguh maka perlu mengatur strategi perang dengan sasaran sebagai berikut :
1. Sang Arya Damar memimpin pendaratan dipantai Bali Utara,dibantu oleh Arya Sentong dan Arya Kutawaringin.
2. Gajah Mada memimpin pendaratan dipantai Timur Gunung Agung.
3. Pendaratan dipantai Bali Selatan dipimpin oleh perwira yang masih ada hubungan keluarga dengan Arya Damar,masing-masing bernama Arya Kenceng,Arya Belog,Arya Pengalasan dan Arya Kanuruhan.
4. Sedangkan dari bali Barat dipimpin oleh Adipati Takung yang disebut juga Orang Agung dengan kesatuan tentara dari Sunda yang berjumlah 2000 orang.
Demikianlah terjadi pertempuran yang sangat dahsyat sampai memerlukan waktu yang cukup panjang lebih kurang tujuh bulan,dimana pertahanan Bali dipimpin Patih Pasung Grigis yang dibantu oleh :
1. Giri Kmana berkedudukan di Denbukit (Bali Utara)
2. Tunjung Tutur berkedudukan di Tianyar (Bali Timur)
3. Ki Buwahan berkedudukan di Desa Batur.
4. Ki Tambiak berkedudukan di Jimbaran (Bali Selatan)
5. Ki Kopang berkedudukan di Desa Seraya (Bali Timur)
6. Ki Watusingkal berkedudukan di Desa Taro
Setelah Bali dapat ditundukan dan tidak lama kemudian Sang Arya Damar dapat panggilan untuk kembali ke Majapahit dan selanjutnya ditugaskan ke Palembang.Dari Palembang beliau melanjutkan perjalanan dan mengembangkan kekuasaanya menjadi kerajaan Malayapura/Darmaseraya dengan pusatnya di Pagaruyung dan mendapat gelar Maharajadiraja pada tahun 1350 M.beliau wafat pada tahun 1376 M dalam usia 83 tahun di Pagaruyung dan dimakamkan di Kubu Rajo Limo Kaum kabupaten Tanah Datar,Sumatera Barat.Dari prasasti batu nisan yang bersurat huruf Pallawa dan Melayu Kuno dan dapat dibaca dan disimpulkan bunyinya sebagai berikut : DISINI BERBARING SEORANG ANAK RAJA ADVAYAWARMAN bernama ADITYAWARMAN.
Sepeninggal Sang Arya Damar dari Bali beliau meninggalkan tiga orang putra : Arya Kenceng di Tabanan,Arya Belog di Kaba-Kaba dan Arya Delancang di Kapal.Diceritakan Arya Kenceng dengan putri seorang Brahmana dari Ketepeng Reges,sementara putri yang ketiga menikah dengan Arya Sentong dan putri yang sulung menikah dengan Sang Adipati Sri Dalem Ketut Kresna Kepakisan.
0 komentar:
Posting Komentar